LUMAJANG, Metasatu.com — Sejumlah warga tampak antusias menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di tempat penyaluran bantuan e – Warung di Dusun Pemukiman Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang, pada Sabtu pagi.
Menurut pantauan Metasatu di lokasi, tampak beberapa warga yang sudah mendapatkan sembako bergegas pulang dengan wajah semringah. Kemudian tampak juga warga menyusul berdatangan dengan membawa berkas persyaratan pengambilan bantuan digenggamannya.
Salah seorang warga di Dusun setempat, Isman (50), mengaku senang mendapat bantuan sembako dari Pemerintah tersebut. Bantuan senilai Rp.200.000 yang ia dapat tersebut ditukar dengan sembako berupa beras, daging, telur, kacang-kacangan dan buah- buahan.
“Alhamdulillah, dapat bantuan ini saya sangat senang karena sekarang ini apa-apa mahal, Mbak. Apalagi mau lebaran, bantuan ini sangat membantu untuk keluarga saya,” ujar Misman kepada Metasatu, Sabtu (24/4/2022).
Sementara itu salah satu pengurus di e- Warung menjelaskan bahwa, untuk hari ini masyarakat di Desa Oro-oro Ombo penerima bpnt berjumlah 185 KPM. Namun belum semua mendapatkan haknya karena stok sembako di warung habis.
“Ya, tadi sudah saya sampaikan di grup, untuk yang belum menerima bantuan hari ini, kami janjikan hari Senin,” jelas Ilma.
Ilma menuturkan bahwa bantuan yang diberikan sangat memenuhi kebutuhan kesehatan yaitu empat sehat lima sempurna, sesuai dengan anjuran dari pemerintah.
Disinggung masalah tahapan penyaluran bantuan pangan non tunai, Sulianto selaku pendamping BPNT menerangkan, untuk Bantuan Pangan Non Tunai tahap I di bulan April kemarin, bantuan diberikan dalam bentuk uang tunai. Perubahan pola penyaluran ini untuk memberikan keleluasaan bagi para Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Namun entah kenapa untuk tahapan kedua ini, bantuan kembali dalam bentuk sembako. Bantuan yang disalurkan melalui BNI dan otomatis kami kelola penyalurannya melalui e-Warung. Ini kami hanya melakukan kebijakan pemerintah,” terang Sulianto.
Lebih lanjut Sulianto menjelaskan, nominal yang diterima per KPM sebesar Rp 200.000/ bulan. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat penerima betul-betul bisa memanfaatkan dengan bijak.
“Bantuan ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat,” harap Sulianto.