LUMAJANG, Metasatu.com — Warga Dusun Kamar Kajang Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang kini mulai bernapas lega. Pasalnya, meski tidak kunjung mendapat tanggapan dari pemerintah setempat, akhirnya berkat swadaya masyarakat, akhirnya bisa menyewa alat berat untuk normalisiasi sungai.
Kholiq (37), salah seorang warga Dusun Kamar Kajang yang merupakan Ketua Paguyuban di desa tersebut menyampaikan bahwa alat berat sudah mulai beroperasi menormalisasi sungai.
Alhamdulillah, alat berat sudah diturunkan ke lokasi dimulai hari ini,” ujar Kholik kepada Metasatu, saat sedang melakukan pengawalan dalam proses normalisasi sungai, Selasa (10/5/2022) pagi.
Disampaikan Kholik, setelah mempublikasikan keinginan warga untuk menyewa alat berat serta melampirkan beberapa foto kegiatan melalui jejaring sosial, akhirnya ditindaklanjuti oleh pihak terkait.
“Iya, setelah kami membagikan kegiatan penggalangan dana di medsos dalam bentuk unggahan foto dan video dengan segenap harapan, akhirnya koordinator lapangan, Pak Nugroho, langsung menemui saya,” jelasnya.
“Saat ditemui beliau, kami disuruh membuat perkiraan biaya untuk keperluan pengamanan dan sewa alat berat,” imbuhnya.
Kholiq berharap dengan dilakukannya normalisasi, tidak akan terjadi banjir lagi siang maupun malam. Karena itulah yang selama ini menjadi ‘momok’ bagi masyarakat di desa kami.
Diketahui sebelumnya, sejak beberapa hari lalu, masyarakat di Desa Sumberwuluh gencar melakukan penggalangan dana yang dilakukan di beberapa titik di jalur lalu lintas jalan umum di daerah mereka, hal itu seperti yang diketahui Metasatu dalam unggahan salah satu akun facebook di Grup LINTAS SEMERU, Minggu (8/5) kemarin.
Mereka berharap dengan adanya dana yang terkumpul, bisa mereka pergunakan untuk menyewa alat berat yang nantinya akan digunakan untuk menormalisasi sungai yang kerap menumpahkan banjir.
Diungkapkan Kholik, saat itu pihaknya pernah melakukan penyudetan dengan peralatan seadanya, namun karena sering terjadi hujan, akhirnya terjadi pendangkalan akibat pasir dan tanah yang dibawa arus air hujan.
“Keluhan warga saat ini, apabila musim hujan sungai meluap dan banjir sampai masuk ke rumah warga hingga ke badan jalan umum. Nah, alasan inilah yang membuat kami melakukan inisiatif untuk melakukan penggalangan dana,” bebernya.
Kemudian, saat disinggung mengenai pengajuan proposal atau usulan ke dinas terkait, Kholik menjelaskan bahwa saat itu pernah diundang ke Pemkab Lumajang namun belum berhasil.
“Untuk sebelum-sebelumnya kami sudah hearing ke DPRD dan berupaya melakukan audiensi dengan bupati namun gagal. Kami diundang secara resmi namun tidak ditemui. Alasannya katanya ada tamu, pada saat itu,” ujar Kholik.
Lantaran belum mendapat tanggapan dari Pemkab, Kholik dan warga berusaha mempublikasikan kegiatan penggalangan dana melalui media facebook dan pemberitaan di media lainnya. Akhirnya usaha dan kerja keras mereka membuahkan hasil, harapan warga untuk menormalisasi sungai bisa terealisasi.
Sebagai informasi, Dusun Kamar Kajang Desa Sumberwuluh, merupakan desa yang lumayan parah terkena dampak erupsi aliran lahar gunung Semeru pada 4 Desember 2021 lalu. Beberapa waktu berlalu, setelah dirasa situasi sudah aman dan kondusif, sebagian warga yang berasal dari desa tersebut kemudian memilih untuk menetap dan tinggal di tempat asal, dengan alasan bahwa hunian sementara (Huntara) dan hunian tetap (Huntap) yang disediakan pemerintah yang berlokasi di Dusun Sumbermujur, Candipuro, belum sepenuhnya bisa ditempati karena belum lengkap fasilitasnya dan belum layak untuk dihuni.