Viral Bocah Lumpuh Diikat Keluarganya, Begini Kisah Sebenarnya

Penulis:   Dian A | Editor:  Yon Bayu Wahyono
oleh
ES bersama ibunya saat dijenguk Kasat Binmas Polres Ngawi AKP Widodo dan rombongan. Foto: Humas Polres Ngawi

NGAWI, Metasatu.com- Kasat Binmas Polres Ngawi AKP Widodo, SH bersama anggota Satbinmas Polres Ngawi Bhabinkamtibmas dan Babinsa melakukan pengecekan terhadap ES (9 ) anak yang lumpuh  dan diviralkan kakinya diikat, Selasa(15/2/2022)

Saat ini ES tinggal bersama kakek dan neneknya, pasangan Gono (65) dan Sati (64), di Gang Sale Lor Rt. 01 Rw 06 Dusun Sidomulyo Desa Kandangan Ngawi. Mereka tinggal di rumah berlantai tanah dan dinding papan.

Orang tua ES sendiri sudah bercerai dan masing-masing telah memiliki keluarga baru sehingga ES dirawat oleh kakek dan neneknya.

Karena harus kerja serabutan, kakek dan neneknya tidak bisa terus-menerus  menjaga ES sehingga terkadang diikat kakinya.

Hal itu dibenarkan  Ernawati (32), sang ibu yang saat itu kebetulan sedang menjenguk ES. Menurut dia, anaknya terpaksa diikat kakinya agar mudah mengawasinya karena ES sangat aktif bergerak meski dalam kondisi lumpuh.

Ernawati menambhakan, sebenarnya ES lahir normal. Ketika berusia 22 hari badannya panas dan mendadak mengalami kelumpuhan hingga saat ini.

“Setelah usia 22 hari panas dan kejang kejang. Sudah dikasih obat tapi nggak sembuh dan kemudian lumpuh sampai sekarang,” ujar Ernawati.

Meski sudah bercerai dan sekarang memiliki keluarga baru, namun Ernawati mengaku tidak pernah menelantarkan ES.

“Saya pasrah. Saya sudah bercerai. Sekarang saya sudah berkeluarga lagi dan punya anak. Tapi, saya tidak melupakan ES. Saya tetap ke sini untuk merawatnya. Lha wong, yang antar saya ke sini juga suami saya,” jelas Ernawati.

Mendengar kisah yang dituturkan Ernawati dan melihat kondisi ES serta keluarganya, Kasat Binmas AKP Widodo berusaha menguatkan hatinya.

“Ini ujian ya Bu, sabar dan iklhas dalam merawat anak. Apa pun keadaannya, itu semua titipan dari Allah SWT, ” ujar Widodo.

Menurut Bhabinkamtibmas Desa Kandangan Aiptu Puji, bantuan dari pemerintah rutin diterima setiap bulan.

“Tiap bulan ada bantuan raskin dan pengecekan kesehatan dari Pustu Kandangan. Bidan Jumiatun dan perawat Nanik tiap bulan ke sini,” ujar Puji.

“Kemarin dari Dinsos Ngawi memberi kasur busa, karena kursi roda tidak digunakan. ES tidak bisa duduk,” tambah Puji

Setelah viral di media sosial anak ES dan keluarganya banyak mendapat bantuan dari para relawan yang datang dari dan luar Ngawi.

Banyak yang ingin memberi kursi roda, tapi ternyata tidak bisa difungsikan karena ES tidak bisa duduk, badannya terus bergerak secara aktif meski kakinya lumpuh. Akhirnya bantuan diberikan dalam bentuk tunai untuk dipakai keperluan sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *