Tiga Tahun Hilang, Batu Phallus di Situs Watu Lingga Kini Miliki Replika

Penulis:   Gita Fetty Utami  | Editor:  Gita FU
oleh
Penyerahan replika batu phallus
Riyadh Ginanjar (celana biru) menyerahkan replika batu phallus pada juru kunci situs. Foto: ist

CILACAP, Metasatu.com — Komunitas Tjilatjap History menyerahkan sebuah replika batu phallus untuk diletakkan di situs Watu Lingga, Kesugihan, Cilacap, Kamis (2/6) sore. Replika tersebut dimaksudkan sebagai pengganti phallus asli yang telah hilang dicuri oknum tidak bertanggung jawab, tiga tahun lalu.

Replika itu lalu diterima oleh Mingin sang juru kunci Situs Watu Lingga. Kemudian prosesi tata cara peletakannya mengikuti arahan juru kunci, yang biasa disapa ‘Mbah Mingin’ tersebut.

Ketua Komunitas Tjilatjap History Riyadh Ginanjar Widodo mengatakan, peletakan batu tersebut adalah sebagai sarana edukasi bagi generasi muda.

“Tujuannya untuk melengkapi peninggalan sejarah yang ada di tempat itu. Sekarang ada batu lingga dan batu phallus. Selain itu, dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, agar selalu menjaga peninggalan sejarah yang ada di sekitarnya,” tutur Riyadh pada Metasatu.

Menurut Riyadh, batu phallus merupakan warisan tradisi sebagai sarana pemujaan. Bentuknya menyerupai bentuk alat kelamin laki-laki, perlambang kesuburan.

Mingin selaku juru kunci situs mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepedulian Tjilatjap History.

“Ini menjadi bukti bahwa walaupun ada orang yang tidak bertanggung jawab pada peninggalan sejarah, masih ada pelestari sejarah. Selain melestarikan sejarah, peletakan batu phallus ini sebagai pelestarian budaya warisan leluhur,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *