Sudah Boleh Mudik, PWP Wonogiri Bagi-bagi Paket Sembako di Kampung Halaman

Penulis:   Katman | Editor:  Sinta Wahyuni
oleh
Penyerahan paket sembako secara simbolis dari Ketua PWP diterima Kadus Pendem

WONOGIRI, Metasatu.com-Setelah 2 tahun tidak mudik karena PPKM, akhirnya tahun ini Paguyuban Warga Perantauan (PWP) Dusun Pendem Desa Gambirmanis Kecamatan Pracimantoro Wonogiri, bisa mudik bersama ke kampung halamannya. Sebagai ungkapan kegembiraan, PWP menggelar acara Halal bi Halal yang diselenggarakan pada hari rabu (4/5/2022) dengan membagikan sejumlah paket sembako kepada warga sekitar.

“Paket sembako ini jangan dinilai harganya, tapi nilai simbolisnya bahwa kami warga Wonogiri yang berada di perantauan sangat berbahagia bisa mudik bersama-sama dan mengucapkan selamat idul fitri kepada keluarga di kampung halaman,” ujar Sayid (50) ketua panitia acara Halal Bi Halal.

Sayid juga menjelaskan, PWP adalah organisasi warga Wonogiri yang telah bertahun-tahun bahkan puluhan tahun merantau di Jakarta, namun tetap memegang teguh identitas daerah asalnya. Berlatar belakang rasa kebersamaan dan kecintaan terhadap kampung halaman, maka terbentuklah paguyuban tersebut.

“Acara ini secara simbolis mengajak para perantau untuk senantiasa mengingat dan memakmurkan kampung halaman serta selalu berbakti pada orang tua,” ujar Ketua PWP, Sugino (60), dalam sambutannya.

Larangan mudik memang hanya 2 tahun terakhir, namun menurut Sugino, kesempatan untuk mudik bersama anggota PWP yang telah terbentuk pada tahun 1994 di Jakarta ini tidak setiap tahun bisa dilakukan. Sebelumnya, mudik bersama keluarga besar PWP dapat dilaksanakan pada tahun 2005 lalu.

“Saya senang sekali menerima paket sembako dari PWP ini. Mudah-mudahan warga wonogiri yang ada di perantauan senantiasa guyub rukun dan berlimpah rezeki,” ujar Poni (70) warga setempat yang hadir dalam acara tersebut.

Penyerahan paket sembako secara simbolik oleh ketua paguyuban diterima oleh Kadus Pendem, Katijo, kemudian dilanjutkan menikmati hidangan bersama diiringi musik organ tunggal oleh seniman lokal sebagai hiburan. Suasana kerukunan, kekeluargaan dan kebersamaan begitu terpancar dalam acara tersebut. Seakan membayar lunas kerinduan yang tertunda selama 2 tahun ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *