WONOGIRI, Metasatu.com-Penutupan Pasar Hewan sementara yang harusnya berakhir pada senin (6/6/2022) diperpanjang 2 minggu yakni selasa (7/6/2022) sampai senin (20/6/2022). Hal ini memicu pro dan kontra di kalangan pedagang.
Jumadi (58) salah satu pedagang kambing di Pasar Hewan Pracimantoro mengaku penghasilannya menurun drastis. Jumadi juga mengatakan bahwa dia masih terus membeli kambing dari peternak, namun kesulitan untuk menjualnya lagi. Jumadi mengeluhkan, kambing-kambing calon hewan kurban yang ditampungnya sangat merepotkan.
“Kalau begini terus, keuntungannya hanya habis untuk memberi makan kambing-kambing tersebut,” kata Jumadi kepada Metasatu, Rabu (8/6/2022)
Selain Jumadi, Wasidi (40) juga mengaku hal yang sama terjadi pada usahanya. Sementara Samto (54), pedagang sapi, mengaku sudah menampung puluhan sapi namun kesulitan untuk menjualnya kembali.
“Harapan kami pasar hewan segera dibuka kembali karena semakin lama hewan-hewan ini kami tampung, maka kerugian kami juga semakin banyak,” ujarnya pada Metasatu, Rabu (8/6/2022)
“Kepada Pemerintah Kabupaten Wonogiri, terkait aturan penutupan Pasar Hewan se-Wonogiri kami berharap untuk dikaji lebih lanjut tentang wabah PMK yang melanda ternak di Kabupaten Wonogiri, menindak-lanjuti tentang penyakit tersebut yang terinfeksi jenis hewan apa saja. Bukti di lapangan virus tersebut hanya menjakit sapi saja, kambing dan domba tidak terjangkit. Jadi mohon dengan sangat perlu kajian ulang tentang penutupan pasar. Kami berharap jual-beli kambing dan domba bisa beroperasi seperti biasa,” ujar salah satu pedagang hewan melalui media tertulis, selasa (7/6/2022)
Sementara itu, peternak domba di Wonogiri menyampaikan pendapat yang berbeda mengenai virus PMK.
“PMK ini kan semacam virus. Memang yang terjangkit itu paling banyak adalah sapi. Kambing dan domba juga ada, namun hanya sedikit meski begitu antisipasi juga penting untuk dijalankan,” ujar Afandi (34) kepada Metasatu , rabu (8/6/2022).
Afandi mengaku telah mendapat penyuluhan dari Dinas Peternakan setempat yang dilakukan melalui Zoom meeting mengenai protokol kesehatan kandang dan peternak untuk mencegah penularan virus PMK.
Seperti diketahui, penutupan seluruh pasar hewan di Wonogiri sejak selasa (24/5/2022) hingga senin (6/6/2022) untuk mengantisipasi merebaknya kasus PMK di Wonogiri setelah ditemukan kasus dugaan PMK di Pasar Hewan Pracimantoro. Keputusan penutupan ini oleh Bupati Joko Sutopo diperpanjang dua minggu setelah ternak yang diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) bertambah. Dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap 179 suspect, 5 ternak terkonfirmasi positif PMK, 23 ternak sembuh dan 1 ternak mati.
Perpanjangan penutupan pasar hewan itu dilakukan telah melalui berbagai pertimbangan dan koordinasi dengan sejumlah dinas terkait. Dinas terkait ditugaskan mendata kesehatan hewan di pedagang-pedagang besar dan tidak diijinkan mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) jika hewan tidak benar-benar sehat. Para pedagang dihimbau agar tidak melakukan transaksi terlebih dahulu, terlebih jika ternak berasal dari luar daerah.