Minyak Goreng Curah di Talangpadang Kosong, Pedagang Kebingungan

Penulis:   Komariah | Editor:  Yon Bayu Wahyono
oleh
Awliyah, pemilik Toko Yakub mengaku minyak goreng curah kosong sejak sepekan lalu. Foto: Komariah

TANGGAMUS, Metasatu.com — Pasca pemerintah menetapkan subsidi minyak goreng jenis curah, stok minyak goreng di pasar kosong. Akibatnya, sejumlah pedagang kios dan sembako kesulitan mendapatkan barang tersebut karena tidak adanya pasokan.

Hal tersebut seperti pada pantauan Metasatu di Pasar Talang Padang Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus, Lampung, pada Senin (28/3/2022) kemarin.

Yayang, salah seorang pedagang mengaku sejak sepekan lalu pihaknya tidak mendapatkan pasokan minyak goreng jenis curah. Dirinya  mengungkapkan, keterlambatan pasokan minyak goreng curah karena tidak adanya stok dari pihak agen atau distributor.

“Ya, kami masih menunggu pasokan dari agen, Mbak, sudah satu minggu ini tidak jual minyak curah, sebelumnya kalau minta langsung dikirim besoknya, sekarang ini susah,” ujar Yayang kepada Metasatu.

Dikatakan Yayang, selama ini pihaknya menjual minyak goreng curah kepada pedagang eceran dengan harga Rp. 17.000 per kilogram dan jumlah pembelian dibatasi.

“Jumlah saya batasi, untuk satu orang dapat satu derigen atau seberat 20 kilogram,” terang Yayang.

Senada dikatakan Awliyah, pemilik ‘Toko Yakub’ menyebutkan, minyak goreng curah absen dari kiosnya semenjak satu minggu lalu.

“Iya mbak, sudah satu minggu ini stok kosong dari agennya, belum ada lagi,” ujar Awliyah

Selama ini pihaknya mendapatkan pasokan sebanyak satu tangki dengan jumlah 8000 liter dan dijual kepada pelanggan seharga Rp.16.000 per kilogram.

“Dari jumlah pasokan tersebut, selalu saja habis terjual. Padahal sebelum harga minyak goreng curah disubsidi, bisa sampai tiga kali pasokannya dalam seminggu,” terang Awliyah.

Sementara itu Tin Tin, salah seorang pedagang sembako mengatakan kelangkaan minyak goreng curah dirasakannya sejak pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan dan mensubsidi minyak goreng jenis curah.

“Gimana ya, setiap barang yang disubsidi susah didapat, hilang gitu aja, dulu minyak goreng kemasan ya gitu, sekarang giliran minyak curah yang langka,” ujar perempuan pemilik “Toko Tin Tin” tersebut.

Terkait hilangnya minyak goreng curah  sejak sepekan lalu, Tin Tin  berharap pasokan kembali lancar, agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan minyak goreng.

“Ya, harapan kami selaku pedagang di pasar ini, pemerintah lebih perhatian lagi dengan masalah kelangkaan minyak goreng ini. Kalau merasakan susahnya dapat minyak goreng seperti sekarang ini, lebih baik pemerintah tidak usah melakukan subsidi,” cetusnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *