Metasatu.com — Bencana erupsi Gunung Semeru akhir 2020 lalu yang menimbulkan banyak korban jiwa dan juga harta benda mematik kepedulian sejumlah relawan.
Salah satunya yang dilakukan para relawan di Pos Pantau CCTV gunung Semeru atau Pos Early Warning System (EWS) yang berada di Dusun Kajar Kuning Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.
Untuk mengetahui keberadaan Pos Pantau CCTV Gunung Semeru, reporter Metasatu, Komariah mewawancarai Ketua Relawan Kaki Gunung Semeru (REKGS) Nur Kholis, Senin (16/5/2022).
Berikut petikannya,
Apa sih yang dimaksud dengan EWS?
EWS atau Early Warning System merupakan sistem peringatan dini untuk mengetahui kebencanaan di suatu lokasi.
Tujuan dibentuknya Pos EWS?
Sebagai Official Jaga Semeru, yaitu dengan dilakukannya kegiatan pemantauan melalui CCTV kita bisa mengetahui secara dini bencana banjir lahar di Daerah Aliran Sungai (DAS) gunung Semeru atau erupsi. Masyarakat juga bisa mengetahuinya, dari sistem yang sudah bisa diakses melalui sebuah aplikasi Jaga Semeru.
Apa yang melatarbelakangi, sehingga dibentuknya Pos Pantau CCTV atau Pos EWS ini, Pak?
Hal yang menggerakkan hati kami hingga muncul gagasan untuk membuat Pos Pantau CCTV di Dusun Kajar Kuning ini, yaitu karena kejadian erupsi gunung Semeru pada tahun 2020 lalu yang melanda Dusun Sumbersari dan banjir lahar dingin meluber ke tanggul di daerah Dusun Kamar Kajang.
Kami sebagai warga setempat tidak mengetahui kejadian tersebut, dari pihak pemerintah juga tidak ada pembuatan sistem peringatan dini. Dan sampai akhirnya, pada 4 Desember 2021 lalu terjadi erupsi yang menelan korban cukup banyak di antaranya di wilayah Supiturang, Curah Kobokan, Kamar Kajang, dan Kampung Renteng.
Karena hanya informasi dari PVMBG yang kami terima waktu itu, saya selalu berkoordinasi dengan pak Liswanto selaku petugas pos pantau gunung api di Gunung Sawur, dan pada waktu itu erupsi tidak terpantau secara dini oleh masyarakat dan para relawan karena belum ada alat atau sistem yang memadai.
Kemudian, setelah saya bertemu dengan teman-teman dari IRbox, SARSu atau SARSurabaya, dan HDCI, ditanya, kebutuhan apa yang bisa kami bantu? Saat itu kami sampaikan Camera Pemantau atau EWS. Setelah dapat bantuan dari IR box, Sarsu (SAR Surabaya) HDCI, Kitabisa.com dan GUSDURIAN, maka CCTV-nya bisa dioperasikan dan dinikmati manfaatnya oleh masyarakat hingga sekarang.
Lalu bagaimana mengenai biaya operasionalnya sendiri, Pak?
Relawan pos pantau tidak digaji siapapun. Dan biaya operasional kita selama ini mandiri tidak dibantu oleh pemerintah. Bahkan kita membantu pemerintah dengan membangun sistem ini, karena seharusnya Early Warning Sistem dibangun oleh pemerintah.
Berapa banyak jumlah Relawan Kaki Gunung Semeru (REKGS) saat ini?
Saat ini jumlah relawan yang tergabung dalam kelompok REKGS berjumlah 42 orang dan dari luar daerah ada 33 orang, total 75 orang. Untuk di Pronojiwo kami punya relawan 8 orang, serta dari Lumajang Rescue, yang selalu bersama kami dalam kegiatan ini.
Untuk pembagian tugas piket, berapa personil yg ditugaskan dalam satu shift? Trus, pemantauan di pos dimulai dari pukul berapa, Pak?
Kalau di pos, kami ada piket dari jam 7 pagi sampai jam 7 pagi lagi setiap harinya. Teman- teman relawan semua yang jaga, gantian per shiftnya 2 personel.
Relawan Pos Pantau CCTV Gunung Semeru. Foto: Komariah
Selain memantau kondisi banjir di DAS gunung Semeru melalui Pos Pantau CCTV, adakah kegiatan lain yang dilakukan para relawan REKGS?
Banyak, Mbak, salah satunya kegiatan mitigasi kebencanaan dan sosialisasi ke masyarakat.
Sebelum kegiatan sosialisasi, biasanya kami melakukan Pendidikan Latihan (Diklat) terlebih dahulu, seperti yang telah kami lakukan kemarin selama dua hari, yaitu pada Sabtu dan Minggu,14-15 Mei 2022, di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, sasarannya adalah para relawan dan warga sekitar.
Tujuan diadakan pelatihan, yaitu untuk menambah pengetahuan dasar yang berkaitan dengan kebencanaan. Jika nanti ada bencana, bisa langsung melakukan penanganan tanpa harus menunggu komando.
Dan untuk kegiatan sosialisasi, kami mensosialisasikan kepada masyarakat tentang daerah-daerah yang berpotensi bencana agar saling menjaga dan merawat alam sebagai bentuk mitigasi kami.
Beberapa waktu lalu kegiatan mitigasi yang di komandoi oleh bagian bidang mitigasi Agus Rohman, melakuan penanaman dan susur sungai.
Dan kami akan selalu melakukan kegiatan ini bersama-sama.
Apa harapannya, mengenai kegiatan kemanusiaan yang telah dilakukan para relawan di Pos EWS dibawah kepemimpinan Bapak selama ini?
Semoga pemerintah provinsi dan pusat melihat kenyataan yang ada di daerah. Apa yang terjadi dan apa yang sudah dilakukan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab. Karena keselamatan manusia adalah hak tertinggi. Bukan setelah kejadian baru bertindak.