WONOGIRI,Metasatu.com-Hari ke-20 Ramadhan suasana di Pasar Pracimantoro Kabupaten Wonogiri terlihat sepi. Di halaman depan tempat pedagang sayuran melapak hanya terlihat satu dua pengunjung. Para pedagang tampak duduk menunggui dagangan mereka yang masih menumpuk. Begitu pun keadaan di komplek pertokoan dan kios-kios di dalam pasar juga terlihat lengang.
Beberapa pedagang yang melapak di lorong kios hanya bisa duduk-duduk menunggu pembeli yang tak kunjung datang. Lesunya transaksi jual beli ini juga dirasakan oleh pedagang yang masih tetap berjualan.
Ketika dikonfirmasi, pengelola pasar membenarkan keadaan tersebut.
” Ya, memang pasar makin sepi. Pengunjung makin berkurang. Kios-kios banyak yang tutup dan tidak buka lagi,” kata Pengelola Pasar Pracimantoro, Slamet(53), jum’at (22/4/2022)
Suasana di lorong kios dalam pasar
Dampak sepinya pengunjung pasar begitu dirasakan oleh para pedagang. Salah satunya Bekti (35), penjual tahu di Pasar Pracimantoro.
“Sepi, pembeli semakin sedikit. Memang sekarang apa-apa harganya naik. Tahu pun sekarang jadi mahal. Ya gimana, kedelai sekarang sudah 14 ribu,” kata Bekti.
Lesunya ekonomi Pasar Pracimantoro diduga karena harga sembako yang semakin mahal. Harga daging sapi, misalnya, berada di angka 130 ribu. Sedang daging ayam 40 ribu per kilonya. Harga bahan makanan lain pun menjadi lebih mahal dari waktu ke waktu.