Komitmen Kapolri-PSSI Bersinergi Babat Habis Mafia Bola

Penulis:   Estanto Prima Yuniarto | Editor:  Estanto Prima Yuniarto
oleh
Komitmen Kapolri-PSSI babat habis mafia bola. (Foto: Estanto Prima Yuniarto/Humas Polresta Cilacap)

JAKARTA, Metasatu.com – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan siap bersinergi dengan Ketua Umum PSSI yang baru Erick Thohir dalam penyelenggaraan sepak bola yang jauh lebih baik dan fair play.

Salah satunya yaitu memberantas praktik match fixing atau pengaturan skor.

“Kami, Polri siap mendukung penuh dan telah mempersiapkan Satgas-Anti Mafia Bola untuk mengawal kebijakan itu,” kata Sigit di Media Center Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (19/2/2023).

Sigit berharap upaya membentuk sepak bola yang fair play benar-benar terwujud.

Sehingga para pemain bisa dipersiapkan untuk menghadapi kejuaraan baik nasional maupun internasional.

“Dan tentunya Satgas Anti-Mafia Bola ini akan terus mengawal setiap penyelenggaraan baik di Liga 1, 2, dan 3, serta seluruh even sepak bola yang akan diselenggarakan oleh PSSI,” ujarnya.

Dengan semangat dan sinergitas yang sama dari PSSI dan Polri, Sigit optimis ke depan tujuan mewujudkan persepakbolaan Indonesia yang sesuai standar FIFA akan terlaksana dengan baik.

“Selain mendukung program pemberantasan permainan skor, kami juga mendukung agar pelaksanaan sepak bola Indonesia semakin baik dan sesuai standar FIFA,” imbuh Sigit.

Pihaknya menandaskan mempunyai pengalaman bagaimana mengoperasionalkan Satgas Anti-Mafia Bola pada periode tahun 2018-2020.

Di mana saat itu terdapat 18 tersangka yang diproses baik dari organisasinya, manajemen perangkat pertandingan termasuk pemain dan perantara.

“Saat ini ada 15 sub Satgas Anti-Mafia Bola yang terbentuk dan tersebar di seluruh wilayah,” ungkap Sigit.

Hal itu, kata Sigit, sesuai apa yang menjadi kebijakan Ketua Umum PSSI yang baru untuk melibatkan Satgas akan terus kita perkuat.

Sigit mengungkapkan, dalam mewujudkan persepakbolaan Indonesia yang jauh lebih baik, Polri telah mengundang pemateri dari Conventry University Inggris untuk memberikan pelatihan manajemen kompetisi.

Tak hanya itu, Polri juga telah menerbitkan Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga.

Dengan adanya hal tersebut, diharapkan mampu menyelenggarakan kegiatan pengamanan sepak bola dengan baik sesuai standar FIFA. Termasuk di dalamnya melakukan assesmen dan manajemen risiko berikut keselamatan penonton dan pemain.

“Kami juga melaksanakan pelatihan dengan menghadirkan ahli dari Conventry University Inggris untuk memberikan pemahaman terhadap para anggota termasuk anggota Liga Indonesia Baru (LIB). Kita harapkan ini bisa kita lakukan transfer knowledge dan betul-betul memperbaiki pola pengamanan yang lebih baik,” papar Kapolri.

Terkait perizinan, pihak Kepolisian selalu berkoordinasi dengan LIB dalam hal ini operator atau pelaksana yang ditunjuk PSSI.

“Ini semua kita lakukan evaluasi, apakah kemudian dilakukan assesmen risiko terkait kelayakan stadion yang digunakan dan sebagainya,” kata Sigit.

Sigit mengakui banyak pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman sebelumnya. Prinsipnya, Polri ingin melakukan perbaikan agar kompetisi berjalan baik, serta keselamatan penonton dan pemain terjaga dengan baik.

“Prinsipnya, Polri siap mendukung dan babat habis pelaku mafia bola,” tutup Sigit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *