DEMAK, Metasatu.com – Konferensi Cabang (Konfercab) Fatayat NU Demak menghasilkan ketua baru secara aklamasi yakni Khoirun Nisa’ sebagai ketua baru masa bhakti 2022-2027. Hampir semua ketua PAC yang berjumlah 14 dan ranting yang berjumlah 204 se kabupaten demak sepakat untuk memilih Sahabati Nisa’.
Konfercab tersebut digelar lima tahun sekali, bertujuan untuk regenerasi kepemimpinan yang baru. Fatayat NU merupakan salah satu organisasi perempuan bagian dari organisasi Islam terbesar Indonesia, yakni NU. Usia anggota yang masih muda dan produktif membuat Fatayat NU memiliki peran strategis pembangunan daerah, khususnya pemberdayaan masyarakat.
Kepada Metasatu, Selasa (1/3/2022), Khoirun yang sebelumnya menjabat sebagai ketua forum daiyah fatayat (Fordaf) PC Fatayat NU Demak mengatakan, dirinya menerima amanah tersebut karena dorongan dari banyak sahabat dan sebagai bentuk pengabdian untuk memajukan organisasi.
“Saya bukanlah kader terbaik, tetapi demi pengabdian dan kesetiaan kader Fatayat NU Kabupaten Demak, saya menerima amanah ini, semoga kedepannya semua PAC, semua Ranting bisa saling bekerjasama bahu membahu untuk membawa Fatayat Demak menjadi lebih baik,” ucapnya.
Diketahui wanita dengan keseharian sebagai pengajar anak-anak dan ikut membantu suaminya Kiai M. Ismail Fahmi Musyaffa’ sebagai pengasuh pondok di Ponpes Nurul Hikmah, Jalan kyai singkil No. 16 Merbotan Demak dengan santri yang berjumlah 160 murid itu memohon doa restu.
“Saya mohon doa restu juga, kepada para Bu Nyai, kepada Pak Yai, kepada Masyayikh, kepada semua guru-guru. Semoga Allah selalu memudahkan dalam pengabdian dan perjuangan saya dan sahabat-sahabat semua agar dalam mengemban amanah ini bisa berjalan dengan baik dan sukses,” imbuhnya.
Konfercab PC Fatayat NU Kabupaten Demak digelar mengusung tema “Penguatan Perjuangan Fatayat NU Menuju Profesionalisme Organisasi” pada Senin (28/2) kemarin di Gedung PC NU Kabupaten Demak, dihadiri jajaran pengurus NU, Badan Otonom NU, ISNU dan Perwakilan PW Fatayat NU Jawa Tengah Solhah Mufrihah dan Tri Kusumawati.
