JAKARTA, Metasatu.com – Meski sering menuai kontroversi, lembaga-lembaga survei sepertinya tetap abai dalam mengubah metodologi. Terbaru, meski dilakukan dalam waktu bersamaan, ternyata hasil survei terhadap kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi), berbeda jauh.
Dua lembaga yang menghasilkan hasil survei berbeda dalam waktu bersamaan adalah Indikator Politik dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Dalam survei yang digelar 5-20 Mei 2022 dengan 1.228 responden, kepuasan terhadap Presiden Jokowi menurun menjadi 58,1 persen atau yang terendah dalam setahun terakhir. .
Sementara dalam survei SMRC yang diadakan 10-12 Mei 2022, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi justru naik signifikan menjadi 78.8 persen dari survei sebelumnya 12-15 April 2022 , sebesar 65,5 persen.
“Sebanyak 76,7 persen warga mengaku sangat atau cukup puas dengan kinerja presiden. Sementara yang menyatakan kurang atau tidak puas sama sekali sebanyak 20,9 persen. Ada 2,4 persen yang tidak menjawab,” kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam keterangan pers, Rabu (18/5/2022).
Menurut dia, kepuasan pada kinerja presiden tampak berhubungan dengan penilaian warga atas kinerja pemerintah menangani wabah Covid-19 dan penyelenggaraan mudik.
Sementara Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam keteranganya, Minggu (15/5/2022) menjelaskan, alasan penurunan tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi disebabkan melonjaknya harga kebutuhan pokok, terutama minyak goreng.
“Secara umum, penurunan approval Presiden Jokowi kali ini disebabkan oleh kesenjangan (gap) antara ekspektasi kebijakan dengan realitas di lapangan terkait penanganan minyak goreng,” tutur dia.
Angka kepuasan tersebut lebih rendah dibandingkan survei yang dilakukan Indikator pada 20-25 April 2022. Saat itu, kepuasan warga terhadap kinerja Jokowi di angka 59 persen, di mana sudah menurun tajam dalam dua bulan terakhir.
Dikutip dari Liputan6, Anggota Dewan Etik Persatuan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Hamdi Muluk menyebut perbedaan hasil survei kedua lembaga tersebut adalah hal yang wajar. Perbedaan hasil survei ini salah satunya bisa dikarenakan perbedaan waktu pengambilan sampel.