Jalan Bades-Kalibendo Segera Dibangun, Cak Thoriq Larang Truk Pasir Melintas

Penulis:   Komariah | Editor:  Komariah
oleh
Kondisi jalan penghubung Desa Bades-Kalibendo Kecamatan Pasirian, Lumajang. Foto : Agus

LUMAJANG, Metasatu.com — Setelah lama dikeluhkan warga karena rusak parah, akhirnya jalan kabupaten yang menguhubungkan Desa Bades – Desa Kalibendo, akan segera dibangun dalam waktu dekat. Dengan harapan jalan tersebut tidak digunakan sebagai jalan angkutan tambang.

Demikian disampaikan Bupati Thoriqul Haq saat meninjau lokasi jalan penghubung Dusun Siluman Desa Bades – Dusun Sudimoro Desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian, Lumajang, pada Kamis( 9/6/2022).

Agus (38), salah seorang warga setempat saat dihubungi Metasatu membenarkan perihal tersebut.

Ya, betul Mbak. Bupati datang langsung mengecek jalan yang rusak parah kemarin. Dan terakhir sebelum dia pergi mau lanjutkan perjalanan, Bupati janji sama kami, katanya tahun ini jalannya dibangun,” ujar Agus kepada Metasatu melalui pesan singkat,Sabtu (11/6/2022).

“Alhamdulilah, jalannya mau dibangun. InsyaAllah kami siap dengan amanah dari Cak Thoriq,” imbuhnya.

Terpisah, Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat meninjau ke lokasi, dirinya berpesan kepada warga, agar bersama- sama dengan aparat desa menjaga agar jalan tersebut jika sudah dibangun, tidak dilalui lagi oleh para pengemudi truk angkutan pasir.

“Niki dalane ate dibangun mulai Siluman sampek Sudimoro, sak mantune dibangun ayo kompak, dalane truk pasir ndak oleh liwat, (Ini jalannya akan dibangun mulai Dusun Siluman, Desa Bades sampai Dusun Sudimoro Desa Kalibendo, sesudah dibangun ayo kompak jalan tidak boleh dilewati truk pasir ),” ujar Bupati Lumajang Thoriqul Haq kepada warga.

Cak Thoriq juga menyampaikan, bahwa sebelumnya warga mengeluhkan banyaknya jalan rusak di Kecamatan terutama di tiga desa yakni Kalibendo, Gondoruso dan Bades Pasirian. Banyaknya jalan rusak tersebut disinyalir akibat truk angkutan pasir yang melintasi jalan desa di mana penggunaannya tidak sesuai dengan klasifikasi jalan.

“Wargane kudu kompak, bantu kulo kaliyan pak Inggi, lek dalane wes dibenakno wargane kompak dalane ga oleh diliwati truk pasir, (warganya harus kompak, bantu saya dan kepala desa, kalau sudah dibenahi jalan tidak lagi dilewati truk pasir, red),” tegasnya.

Diketahui sebelumnya, terjadi kericuhan antara warga Desa Kalibendo Kecamatan Pasirian, Lumajang dengan salah seorang supir truk angkutan pasir, pada Selasa ( 7/6/2022). Kericuhan terjadi saat pengemudi truk bermuatan pasir menerobos masuk dengan melakukan perusakan portal yang dipasang warga setempat dengan cara membenturkan bak truk ke portal jalan desa tersebut.

Pemasangan portal larangan masuk bagi truk tambang ini dilakukan warga setempat karena aktivitas angkutan tambang yang hilir mudik di desa tersebut dinilai menggangu aktivitas warga terutama pada jam operasional.

Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka D, saat mengamankan situasi cekcok antara warga dan para supir truk angkutan pasir.

Disamping itu, akibat banyaknya truk pasir yang lewat, menurut warga setempat akan menyebabkan ruas jalan tersebut cepat rusak, karena truk pasir rata-rata membawa muatan cukup berat berupa pasir.

“Warga di sini sangat terganggu karena kalau waktunya anak-anak berangkat ke sekolah banyak sekali truk tambang yang melintas. Di samping itu jalan biasanya cepat rusak jika dilalui oleh truk pasir,” ujar salah seorang warga yang tidak ingin disebut namanya, Selasa (7/6/2022).

Warga yang tidak terima portal besi yang dipasang dirusak oleh pengemudi truk kemudian adu mulut dengan para sopir tersebut. Beruntung sejumlah pengemudi lain ikut melerai cek-cok tersebut, sehingga bentrok fisik bisa dihindari.

Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan saat mengetahui kejadian tersebut langsung turun ke lokasi untuk menghindari terjadinya bentrok antar warga dengan pengemudi truk tersebut.

“Jalan tambang yang ada memang rusak karena diterjang banjir, kemudian sopir truk mencari jalan alternatif melalui jalan desa ini. Perusakan ini tidak bisa dibenarkan karena akan memicu konflik dengan warga,” kata Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan yang datang ke lokasi untuk mengamankan situasi.

Kapolres Lumajang selanjutnya mengatakan, harus ada komunikasi dua pihak, yakni warga dan pengemudi truk pasir guna mencari titik temu antara warga dengan sopir pengangkut tambang pasir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *