Doakan Korban Erupsi Semeru, Warga Sumberwuluh Gelar Istighosah

Penulis:   Komariah | Editor:  Komariah
oleh
Jamaah Istighosah dan doa bersama di ruang bangunan pabrik tepung, sisa erupsi Semeru. Foto : Komariah

LUMAJANG, Metasatu.com — Warga di desa Sumberwuluh menggelar acara istighosah dan doa bersama di bangunan kosong bekas pabrik terigu di Dusun Kamar Kajang Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Minggu (12/6/2022) pagi. Kegiatan doa bersama tersebut yaitu untuk mendoakan korban erupsi gunung Semeru pada 4 Desember lalu.

Pabrik terigu yang digunakan oleh warga untuk acara istighosah tersebut merupakan sebuah bangunan pabrik di Dusun Kamar Kajang, di mana pada saat terjadi erupsi gunung Semeru pada 6 bulan lalu, hampir seluruh bagian dalam ruangan tertimbun lava dan abu vulkanik gunung Semeru. Sehingga tampak permukaan tanah yang digunakan warga sebagai pijakan dan alas duduk, nyaris mencapai atap bangunan.

Hadir dalam kegiatan tersebut segenap aparatur desa, tokoh masyarakat, tokoh agama (Ustad Nawawi dari desa Bago, Kecamatan Pasirian, Ustadz Sunarko, Ustadz Hariyanto, dan Ustadz Basir dari desa setempat) dan seluruh masyarakat di beberapa desa di kabupaten Lumajang.

Aliansi Korban Erupsi Semeru (ANKER) dan Komunitas Radio Lintas Semeru FM juga turut mengikuti kegiatan keagamaan tersebut.

Dalam rangkaian acara, sambutan disampaikan oleh Ustadz Nawawi, Istighosah oleh Ustadz Sunarko dan doa dipimpin oleh Ustadz Tumono.

Ustadz Nawawi dalam sambutannya menjelaskan tujuan dan maksud diadakan doa bersama tersebut.

“Hari ini digelar istighosah dan doa bersama untuk saudara-saudara kita semua. Semoga saudara kita yang menjadi korban diberikan kesabaran dan yang meninggal dunia ditempatkan sebaik-baiknya di sisi Allah Yang Maha Kuasa,” harapnya.

“Disamping itu, kita bersama-sama memohon doa dan ampunan kepada Allah, agar seluruh masyarakat yang ada di desa Sumberwuluh dan seluruh masyarakat Lumajang terhindar dari bala dan bencana,” imbuhnya.

Sementara itu, Kholiq selaku koordinator di lapangan menyampaikan bahwa, acara yang dihadiri oleh ratusan jama’ah dari berbagai desa di kabupaten Lumajang tersebut merupakan acara rutinan warga masyarakat Kamar Kajang yang diadakan sekali dalam sepekan.

“Ini merupakan acara rutinan kami, yang penyelenggaraannya diinisiasi oleh warga setempat. Dana konsumsi berikut perlengkapan soundnya kita tarik iuran dari masyarakat,” katanya, kepada Metasatu di sela-sela acara.

Kholiq berharap, acara istighosah yang diselenggarakan oleh warga tersebut bisa terus berjalan, sehingga silaturahmi akan tetap terjalin, dan apa yang menjadi doa kita bersama senantiasa dikabulkan oleh Allah swt.

“Dan kepada seluruh jajaran panitia saya ucapkan terima kasih sehingga acara berjalan lancar,” pungkasnya.

Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 200 ratus jamaah tersebut diakhiri dengan pembacaan doa oleh Ustadz Tumono, setelah sebelumnya dilakukan pembacaan istighosah oleh Ustadz Sunarko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *