LUMAJANG, Metasatu.com — Operasi Ketupat Semeru 2022 Polres Lumajang sebagai upaya untuk menciptakan rasa aman, nyaman dan kelancaran bagi seluruh masyarakat dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri nanti.
Tentunya ada upaya-upaya yang dilakukan dengan melihat potensi-potensi kerawanan dan keamanan. Kelancaran lalu lintas juga keamanan kejahatan konvensional itu perlu diantisipasi.
Demikian dikatakan Wakil Bupati Lumajang Ir.Hj. Indah Amperawati Masdar saat membacakan amanat Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam apel gelar pasukan guna mengecek kesiapan Operasi Ketupat Semeru 2022 di Alun-alun Lumajang, pada Jumat pagi.
Hadir dalam kegiatan apel tersebut Kapolres AKBP Dewa Putu mendampingi Forkopimda Wakil Bupati Indah Amperawati yang bertindak sebagai inspektur upacara.
Lebih lanjut Wabup Indah Amperawati menjelaskan dalam kegiatan Apel yang mengusung tema Operasi Ketupat 2022 wujud sinergitas Polri dan instansi terkait memprioritaskan kenyamanan, kesehatan dan keamanan masyarakat dalam perayaan idul Fitri 1443 H/2022.
“Ada pos pengamanan, ada pos pelayanan dan ada pos terpadu. Pos terpadu ini dengan instansi terkait di mana digunakan untuk beberapa fungsi selain untuk pusat informasi, juga digunakan sebagai sarana tempat istirahat sementara bagi para pengemudi tentunya juga ada gerai vaksin bagi yang belum vaksin,” ujar Indah, saat membacakan amanat Kapolri, Jumat (22/4/2022).
Sebanyak 101.700 obyek diseluruh Indonesia baik masjid, tempat wisata, pusat perbelanjaan, stasiun KA, terminal, pelabuhan dan bandara menjadi prioritas pengamanan dalam operasi ketupat 2022.
Apel gelar pasukan yang akan digelar selama 12 hari, sejak tanggal 28 April sampai 9 Mei 2022 tersebut, tidak hanya melibatkan unsur dari kepolisian dan TNI saja, namun juga melibatkan unsur dari Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan , Satpol PP, Satgas, SKD, Senkom Mitra, Saka Bhayangkara, BPBD, serta Dinas Dinas Terkait lainnya.
Seperti diketahui, pemerintah memberikan kelongggaran kepada masyarakat agar bisa merayakan Idul Fitri bersama anggota keluarganya, namun diperlukan strategi penguatan untuk mengendalikan penyebaran covid 19 menjelang, pada saat dan sesudah lebaran dengan melakukan strategi dan langkah-langkah tertentu, antara lain :
1. Melakukan imbauan dan pengawasan kedisplinan untuk tahan pada prokes,
2. Memastikan kepada pengelolah tempat wisata untuk memasang aplikasi peduli lindungi,
3. Melaksanakan penjagaan dan pengamanan tempat ibadah,
4. Pengawasan terhadap persyaratan perjalanan mudik dari berbagai moda transportasi,
5. Melakukan 3T terhadap kasus yang terkonfirmasi,
6. Melakukan random check awan antigen terhadap pemudik dengan menyediakan layanan vaksinasi dan ruang isolasi sementara pada posyan.
7. Melaksanakan percepatan vaksinasi pada kabupaten yang belum mencapai target, dan
8. Melakukan manajemen rekayasa lalu lintas.