KUPANG, Metasatu.com – Program beliterasi atau belajar literasi dari musik merupakan upaya Natasya Pintauli Hendrikas Manu memperkenalkan dan mempopulerkan bahasa Nusa Tenggara Timur (NTT) di kalangan generasi muda.
“Di sini saya menggunakan musik untuk meningkatkan pengetahuan akan bahasa daerah NTT di kalangan generasi alpha,” ujar Natasya kepada Metasatu via pesan WhatsApp, Senin malam (6/6/2022).
Mahasiswa jurusan akuntasi Universitas Nusa Cendana ini juga menegaskan generasi alpha harus tahu tentang setidaknya bahasa daerah melalui lagu daerah.
“Saya percaya dengan musik pasti akan membuat anak-anak tertarik untuk belajar,” tambah peraih juara 2 Putri Duta Bahasa NTT 2022 tersebut
Jebolan dari SMP Alfred Deakin High School Canberra, Australia pun menambhakan di Beliterasi ini juga, dirinya akan membuat kanal Youtube. Sebab menurutnya, kanal Youtube akan bersifat berkelanjutan dan dapat menjangkau masyarakat, bukan hanya dalam negeri, tetapi juga masyarakat yang berada di luar negeri.
Konten-kontennya juga berupa edukasi tentang bahasa daerah, fakta-fakta unik dari budaya Indonesia, khususnya NTT.
Darah manis ini juga mengatakan pada dasarnya program Beliterasi adalah untuk mengedukasi, melestarikan, dan mempromosikan budaya dan bahasa kita, baik Indonesia maupun bahasa daerah, agar tetap eksis di tengah era globalisasi.
Dara kelahiran 2003 yang bercita-cita bekerja di dunia Perbankan tanah air juga mengutarakan dua model kerja, yakni; secara luring dan daring.
Secara luring kan saya langsung pergi dan melaksanakan program saya ini kepada masyarakat yang belum begitu familiar dengan jaringan internet.
Sementara, secara daring itu kan bersifat publik. Intinya, promosi melalui luring dan daring itu adalah akan menjadi program kerja saya ke depan.
Alasan lain saya menggunakan musik sebagai wadah untuk berliterasi bagi generasi muda adalah berangkat dari pengalaman saya tinggal di negeri asing.
“Keluarga saya suka musik, saya tumbuh dan dibesarkan dalam ruang musik. Saat saya tinggal di negara yang saya tidak kuasai bahasanya, musik membantu saya bangkit. Waktu itu saya benar-benar terkendala dengan bahasa asing tesebut, tapi melalui musik, saya bisa belajar dan akhirnya saya bisa berbicara bahasa asing,” tuturnya.
Natasya mengatakan, untuk menjalankan program Beliterasi, dirinyalah yang menjadi aktor utama. Selain, rekan-rekan dan saudara-saudaranya yang semata-mata mencintai musik dan budaya Indonesia, terlebih NTT.
“Saya akan berkolaborasi dengan influncer terkenal, berintegritas, dan pastinya harus memiliki rasa cinta yang tinggi terhadap budaya NTT,” tegasnya.
Jika mereka sudah cinta dengan budaya NTT, demikian Natasya, maka dengan sendirinya bahasa daerah NTT pasti akan dijaga eksistensinya.
Natasya punya mimpi besar akan mendedikasikan hidupnya untuk literasi NTT. Tidak mengherankan jika dia mengikuti semua kegiatan, mulai dari kegiatan relawan (volunteer), hingga pemilihan Duta Bahasa NTT.
“Karena saya berpikir dengan menjadi bagian dari Duta Bahasa NTT, saya bisa megajak dan terus mempromosikan bahasa daerah kita, terlebih kepada anak-anak muda yang tidak bisa berbahasa ibunya.
Saya juga bangga melalui Duta Bahasa NTT 2022, saya bisa ikut merasakan euforia, kala mengenakan atribut budaya Sabu.”
Natasya percaya, dengan mengikuti Duta Bahasa bisa membuka pintu di masa depan, untuk berkontribusi bagi NTT dan negara Indonesia.
“Semoga literasi NTT semakin meningkat ke depannya.Saya yakin tingkat literasi yang baik akan membawa kesejahteraan untuk kita,” harapnya.