Anggota Khilafatul Muslimin Metro Berikrar Setia NKRI

Penulis:   Naim Emel Prahana | Editor:  NEP
oleh
Pengurus dan anggota anggota Khilafatul Muslimin Ummul Quro Metro membacakan ikrar setia kepada NKRI dan Pancasila sebagai ideologi bangsa, berlangsung di ruang OR Kota Metro. Foto: NEP/Metasatu

METRO, Metasatu.com—Pengurus dan anggota Khilafatul Muslimin Ummul Quro Metro melakukan ikrar kesetiaan mereka terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila dihadapan Forkopimda Metro yang berlangsung khidmat di Operation Room (OR) Kantor Walikota.

Pembacaan ikrar kesetiaan kepada NKRI itu dibacakan oleh salah satu pengurus  Khilafatul Muslimin Ummul Quro Metro, Solihin dan diikuti sebanyak 15 pengurus dan anggota jemaahnya, Rabu (29/6/2022).

Selain Walikota dan Wakil Walikota Metro, dr H Wahdi Sirajuddin SpOG (K), Drs H Qomaruzzaman, MA nampak hadir pula Ketua DPRD, Tondi MG Nasution, Dandim 0411/KM, Letkol Inf Sihono diwakili Kasdim Mayor Inf Bagus Setiawan, Kapolres  , AKBP Yuni Iswandari Yuyun, Kajari Metro, Virginia Hariztavianne, Kepala Kemenag, MUI, FKUB dan sejumlah tokoh agama lainnya.

Dalam pembacaan ikrar setia kepada NKRI dan Pancasila tersebut diikuti oleh 10 orang pria dan 5 orang wanita, total sebanyak 22 anggota yang terdata. Sementara 7 orang lainnya berhalangan hadir dengan alasan tertentu.

Pembacaan ikrar tersebut membacakan empat poin isi ikrar yang diikuti seluruh anggota. Ikrar setia kepada NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara, kami berikrar; Satu, mengakui dan setia kepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dua, kami anggota Khilafatul Muslimin yang berada di Kota Metro secara sadar dan tanpa ada paksaan menyatakan, bahwa sejak saat ini kami menyatakan ke luar dari Khilafatul Muslimin dan menolak ajaran radikalisme yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Tiga, akan mengikuti semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di NKRI. Empat, bertekad hidup berdampingan dengan segenap masyarakat sekitar secara harmonis dan menjunjung tinggi azas Bhinneka Tunggal Ika.

Sementara itu, Walikota Metro, Wahdi mengajak pengurus dan anggota Khalifatul Muslimin tersebut untuk memberantas ajaran yang mengarah pada paham radikalisme.

“Atas nama jajaran Pemerintah Kota Metro kami menyambut baik dan memberikan apresiasi serta penghargaan atas terselenggaranya kegiatan ini, semoga dapat membangun persaudaraan, toleransi dan kerukunan di bumi pertiwi sesuai dengan semboyan bhinneka tunggal ika,” ucapnya.

Dijelaskan oleh Walikota, hal tersebut adalah upaya yang dilakukan melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Metro dalam menanamkan rasa cinta kepada NKRI.

“Ini salah satu upaya Pemkot Metro melalui Kantor Kesbang dalam rangka menanamkan rasa cinta terhadap NKRI Indonesia dan memperluas wawasan kebangsaan melalui ikrar yang sudah disampaikan tadi,” ujarnya.

Wahdi berharap kepada  seluruh anggota kelompok Khalifatul Muslimin yang sudah  berikrar dapat bersinergi bersama pemerintah dalam memberantas faham radikalisme.

“Dengan adanya ikrar yang baru di ucapkan tadi, diharapkan kepada ketua, pengurus dan anggota Khalifatul Muslimin Kota Metro supaya dapat menolak dan memberantas penyebaran ajaran atau faham yang bertentangan dengan Pancasila,” bebernya.

Ia juga mengajak seluruh mantan anggota Khilafatul Muslimin untuk membangun persaudaraan di tengah masyarakat dan menciptakan perubahan untuk bangsa.

“Mari kita membangun persaudaraan, toleransi kerukunan di bumi pertiwi sesuai semboyan negara kita. Kita tidak boleh berpuas diri, perubahan selalu kita ciptakan demi harkat dan martabat bangsa Indonesia yang setara dengan bangsa -bangsa di dunia,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, mantan Ketua Khilafatul Muslimin Ummul Quro Metro, M  Andrian Sudarsono menjelaskan tidak hadirnya 7 anggota karena alasan tertentu.

“Pada intinya sih mereka yang tidak hadir mungkin berhalangan hadir karena, secara otomatis dengan struktur yang ada di Metro ini memang sudah dibubarkan maka secara otomatis akan seperti kita, kembali membaur ke masyarakat,” ucapnya kepada Metasatu.

Menurutnya, ikrar 15 anggota Khilafatul Muslimin yang kini telah membubarkan diri dinilai cukup mewakili seluruh anggota yang ada di Bumi Sai Wawai.

“Sudah tidak ada ikatan lagi kita, yang hadir hari ini sudah cukup mewakili teman-teman yang tidak hadir,” katanya.

Kepala Badan (Kaban) Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Dra Rosita juga membeberkan hal serupa. Tidak hadirnya 7 anggota Khilafatul Muslimin lantaran mengurus anak.

“Yang tidak hadir ini istri-istrinya dengan alasan menjaga anak yang masih kecil, kemudian ada yang sakit juga. Kita maklumi lah, Alhamdulillah yang hadir hari ini sudah mewakili semuanya. Yang tidak hadir ini ibu-ibu atau istri-istrinya,” kata dia.

“Pengikut Khilafatul Muslimin di kota Metro ini tidak banyak, hanya tercatat 12 orang dan 1 bukan warga kota Metro,” beber Rosita.

Rosita juga memastikan bahwa seluruh aktivitas organisasi Khilafatul Muslimin di kota metro telah dihentikan. Anggota kelompoknya pun diminta berbaur ketengah masyarakat.

Meskipun begitu, pihaknya akan tetap melakukan pengawasan terhadap setiap orang yang kini menjadi mantan anggota Khilafatul Muslimin di Metro.

“Kita akan terus memantau, selama ini juga tidak ada hal-hal yang menyimpang dan tidak ada intoleransi dengan masyarakat sekitarnya. Mereka berinteraksi sosial dengan sangat baik, jadi tidak ada hal-hal yang membuat kita harus menganggap ini tidak aman, tidak seperti itu,” tambah dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *